Minggu, 27 November 2011

Ingin Awet Muda ? Minum Jus Buah Delima Saja..


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan.

Kesehatan adalah anugerah bagi kita. Dengan tubuh yang sehat kehidupan kita juga bisa lebih bahagia dan menyenangkan. Tetapi walaupun dalam keadaan sehat,  stress pun dapat mempengaruhi kesehatan dan daya tahan tubuh kita

Jika anda  ingin mengurangi stres dan mencegah terjadinya penuaan, tampaknya anda harus mengonsumsi jus buah delima (pomegranate) secara teratur. Menurut para ilmuwan, nutrisi yang terkandung dalam buah delima itu dapat mengurangi kecemasan dan mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular. Buah delima dapat juga mencegah penyebaran sel kanker.

Konsumsi buah delima secara reguler setiap hari akan memperlambat proses penuaan sel DNA. Dan itulah sebabnya orang bisa tetap menjaga tubuhnya agar tetap lebih muda. Kesimpulan ini diperoleh setelah diadakan penelitian kepada 60 sukarelawan. Mereka diberi asupan ekstrak buah delima yang berbentuk kapsul selama satu bulan.


Pada saat yang sama, para ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Sergio Streitenberger juga memantau aktivitas dari kandungan kimia di dalam tubuh dan membandingkannya dengan aktivitas dari sebuah kelompok yang tidak mengonsumsi ekstrak buah delima. Seperti dikutip dari Genius Beauty, para peneliti menemukan sebuah pengurangan yang signifikan dalam konsentrasi penanda 8-Oxo-DG, yang terkait dengan kerusakan sel yang menyebabkan gangguan dalam aktivitas otak, otot, hati, dan ginjal. Gangguan pada organ membuat kulit cepat keriput.

Para ilmuwan percaya bahwa hal itu terjadi melalui proses oksidasi dari sel DNA. Lebih lanjut, buah delima itu kaya akan vitamin A,C,E, zat besi, dan antioksidan, yang mampu menetralisir radikal bebas.

 sumber : 

Sabtu, 26 November 2011

DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

A. Arsitektur Komputer
Komputer dengan tujuan umum memiliki tipe komponen yang sama, yaitu :
-   Prosesor
-   Memori
-   Penyimpanan sekunder
-   Perangkat Input
-   Perangkat Output
Mesin pemroses lebih dikenal dengan CPU, mikroprosesor atau prosesor. Prosesor adalah komponen yang berupa chip. Chip adalah sekeping silicon berukuran bebrapa millimeter persegi yang mengandung puluhan ribu transistor dan komponen elektronik yang lain.
Gambar Skema Komputer

Bentuk Penyimpanan Sekunder :
·  RAM (Random Access Memory), jenis penyimpanan primer yang mudah hilang (volatile) karena data akan hilang jika listrik padam.
·  ROM (Read Only Memory), jenis penyimpanan sekunder yang bersifat non-volatile karena data disimpan secara permanent dan jika listrik padam data tidak akan hilang
·  Cache Memory, merupakan RAM khusus yang bekerja sangat cepat dan digunakan untuk membantu RAM biasa dalam proses data.

Peralatan input
1. KEYBOARD
Unit input yang paling popular, dimana pengguna memasukan data dengan menekan tombol-tombol yang tepat.

2. ALAT PENUNJUK
· Mouse
· Trackball
· Touch Screen
· Light Pen
· Unit Remote Control

3. ALAT INPUT OTOMATIS DATA SUMBER
·  Alat Pembaca Optis, alat input yang membaca data dengan menyinari suatu sinar terang di atas data dan kemudian menangkap citra yang terpantul pada matriks sel-sel photoelectric. Contoh : Scanner, OCR (Optical Character Recognition), OMR (Optical Mark Reader)
· Alat Pembaca Magnetis, alat pembaca yang menggunakan tinta khusus yang berisi zat yang dapat diberi muatan magnet. Contoh : MICR (Magnetic Ink Character Recognition).

4.   ALAT INPUT PENGENAL SUARA
Unit pengenal suara (speech recognition unit)
· Mikropon
· Automatic Speech Recognation (ASR)
· Touchtone

5. ALAT INPUT VIDEO
Video Camera recorder atau Camcoder

6.  ALAT INPUT PENERIMA GERAK
·  Headset
·  Glove
·  Walker

C.  PENYIMPANAN SEKUNDER
·   Pita Magnetik : Reel Tape dan Tape Cartridge
·    Hard Disk : Removable dan Non removable
·    Floppy Disk
·    Piringan Optik : CD, DVD
·    USB Flash Disk
·    Smart Card
·    Kartu memori

Pemrosesan pusat dan penyimpanan sekunder
Penyimpanan komputer  (computer storage) ada dua bentuk dasar  yaitu primer dan sekunder.
Penyimpanan Primer
Penyimpanan primer ada dalam beberapa bentuk yang memberikan beragam kemampuan dalam hal operasi dan kecepatan. Ukuran dari penyimpanan primer dapat yaitu :
1. Satuan Kilo Byte(KB),
2. Mega Byte(MB),
3. Giga Byte(GB).

Penyimpanan Sekunder
• Pita Magnetik : Reel Tape dan Tape Cartridge
• Hard Disk : Removable dan Non removable
• Floppy Disk
• Piringan Optik : CD, DVD
• USB Flash Disk
• Smart Card
• Kartu memori

Bentuk Penyimpanan Sekunder :
1. RAM (Random Access Memory), jenis penyimpanan primer yang mudah hilang (volatile) karena data akan hilang jika listrik padam.
2. ROM (Read Only Memory), jenis penyimpanan sekunder yang bersifat non-volatile karena data disimpan secara permanent dan jika listrik padam data tidak akan hilang
3. Cache Memory, merupakan RAM khusus yang bekerja sangat cepat dan digunakan untuk membantu RAM biasa dalam proses data. 

Peralatan output
Dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Softcopy, terdiri dari dua jenis :
· Monitor : CRT dan Layar Datar (LCD, EL, Plasma)
·  Audio
2. Hardcopy, terdiri dari :
· Printer : Impact, Thermal, Inkjet, Laser, Multifungsi
· Plotter : Pena, Electrostatis, Thermal, Pemotong, Format Lebar
· Computer Output Microfilm (COM)

B.  Software
Perangkat lunak terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Perangkat Lunak Sistem
· Perangkat lunak yang melaksanakan tuga-tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pemakai computer.
· Ada tiga jenis dasar perangkat lunak sistem :
§  Sistem Operasi, berfungsi sebagai interface antara pemakai, perangkat lunak yang memproses data perusahaan dan perangkat keras. Contoh : Windows XP, DOS, UNIX
Ada enam fungsi dasar sistem operasi :
1.    Menjadwalkan Tugas
2.    Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
3.    Menjaga keamanan sistem
4.    Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai
5.    Menangani Interrupt
6.    Menyiapkan catatan pemakaian

§   Program Utility, suatu routine yang memungkinkan pemakai untuk melaksanakan operasi pemrosesan data dasar tertentu yang tidak unik pada satu aplikasi pemakai tertentu.
§  Penerjemah Bahasa Komputer
-  Bahasa Generasi Pertama, Bahasa Mesin (machine language)
-  Bahasa Generasi Kedua, Assembler
-  Bahasa Generasi Ketiga, Compiler dan Interpreter
- Bahasa Generasi Keempat, Bahasa Alamiah 4GL, memungkinkan programmer atau pemakai menginstruksikan computer apa dan bagaimana operasi tersebut dilakukan. Di Bawah ini yang termasuk kedalam generasi bahasa keempat :
1. Database Query Language
2. Modelling Language, khusus dirancang untuk pembuatan model matematika. Contoh : GPSS
3. Very High Level Language : PASCAL, APL
4. Graph Generators : paket grafik
5. Report Writer : COBOL, RPG
6.  Aplication Generators : program aplikasi pembayaran gaji

b. Perangkat Lunak Aplikasi
1. Pemrograman Sendiri
Perusahaan menempatkan spesial informasi untuk melakukan tugas merancang sistem berbasis computer yang memenuhi kebutuhan unit perusahaan.
2. Paket Jadi
Ada empat kelompok besar :
§ Paket Aplikasi Bisnis Umum
§  Paket Aplikasi Khusus Industri
§ Paket Aplikasi Peningkatan Produktivitas Organisasi
§ Paket Peningkatan Produktivitas Perorangan

C.  Peranan Peralatan Input dan Output Serta Software dalam Pemecahan Masalah
1. Peralatan input dan output penting bagi manager terutama dalam memberikan komunikasi antara manager dengan komputer.
2. Peralatan input, seperti unit MICR dan OCR memberikan cara untuk memasukkan data kedalam database, baik ketika terjadi transaksi atau tak lama kemudian.
3. Banyak unit output yang digunakan dalam pemecahan masalah secara tidak langsung.
4. Manager akan meminta anggota staf untuk mengumpulkan informasi dari rekaman microfilm dan kemudian menampilkan ringkasannya dalam bentuk laporan tertulis.

 sumber :

MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN & PENDEKATAN SISTEM

I. Model Umum Perusahaan
Pengertian model
Model adalah penyederhanaan dari suatu objek. Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas. Para manajemen menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang akan dipecahkan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan permasalahan adalah entitas.

Ada  empat jenis dasar model:
      ·   Model Fisik
Merupakan  penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
      ·   Model Naratif
Menggambarkan  entitasnya secara lisan / tulisan, sehingga  pendengar dapat memahami entitas dari narasi  atau cerita yang dipaparkan.
      ·  Model Grafik
Model  yang menggambarkan entitasnya dengan sejumlah  baris, simbol, atau bentuk lainnya
      ·  Model Matematika
Model  yang menggunakan formula atau persamaan matematika  untuk menggambarkan entitasnya.

Kegunaan  model
  •       Mempermudah pengertian
Suatu  model pasti lebih sederhana dari pada  entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti  jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan  dalam cara yang disederhanakan
  •       Mempermudah komunikasi
Model  dapat mengkomunikasikan informasi secara lebih  cepat dan akurat.
  •       Memperkirakan masa depan
Ketelitian  dalam menggambarkan entitas membuat model matematika  dapat memberikan kemampuan lebih. Model matematika  dapat memperkirakan apa yang akan terjadi  di masa depan, tetapi tidak seratus persen  akurat.

Konsep dasar model sistem umum perusahaan
1. Sistem Simpul tertutup.
 Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Perusahaan bisnis yang memiliki simpul feedback & mekanisme kontrol. Simpul feedbacknya adalah informasi. Mekanisme kontrolnya adalah manajemen perusahaan. Manajemen menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik.

2. Sistem simpul terbuka.
Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Contoh : Pemanas ruang listrik yang kecil & tidak mempunyai mekanisme pengaturan sendiri untuk memberikan temperatur ruang yang tetap. Bila pemanas ini dipasang maka akan mengeluarkan panas yg banyak atau sedikit.

Terdapat  2 model sistem umum suatu perusahaan
Sistem fisik
Sistem  fisik perusahaan yang mengubah sumber daya  input menjadi sumber daya output. Sumber  daya input datang dari lingkungan perusahaan,  terjadi suatu transformasi, dan sumber daya  output dikembalikan ke lingkungan yang sama. Karena  itu sistem fisik perusahaan merupakan sistem  terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya  melalui arus sumber daya fisik.

Sistem konseptual
Mekanisme  pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan. Sistem lingkaran tertutup, yaitu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme. pengendalian.
Saat  para manajer menentukan output yang harus  disediakan pengolah informasi mereka mempertimbangkan  empat dimensi dasar informasi. 

Dimensi-dimensi ini memberi kontribusi pada nilai informasi:
  •       Relevansi
  •       Akurasi
  •       Ketepatan waktu
  •       Kelengkapan.

Penggunaan model sistem umum
Model Sistem Umum Merupakan suatu diagram grafik beserta narasi yang menggambarkan semua organisasi secara umum,dengan menggunakan kerangka kerja sistem.

Contoh Penggunaan Model Sistem Umum
• Pasar swalayan
• Arus Material: barang-barang yang akan dijual.
• Arus Personil : Manajer took,pegawai gudang,kasir.
• Arus Uang: Pemasukan yang disediakan oleh pembeli dan Pengeluaran kepada pemasok,pegawai dan pemilik.
• Sumber daya mesin : Lemari pendingin,kotak peraga,rak-rak,dan computer.
• Proses transformasi: Pembungkusan Barang,mengatur barang di rak.
• Elemen manajemen system konseptual: Manajer Toko dan asisten.
• Pengolah informasi: Komputer dan pembaca beserta kasir.

II. Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang  mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1.    Mengenali kontroversi
2.    Menimbang klaim alternatif
3.    Membentuk penilaian

Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.

Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.

Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.

Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif.

Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala, yaitu :

1.  Kendala intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yg kurang memenuhi syarat, dll.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.

STRUKTUR MASALAH
1. Masalah terstruktur terdiri elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
2. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
3. Masalah semi-terstruktur  adalah masalah yang berisi sebagian elemen – elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.

Tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.

Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan sistem
  • Usaha persiapan,  mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
  • Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
  • Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
1.    Usaha persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah.
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan 

2.    Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya utk mencari solusi (pemahaman masalah)
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b)   Menganalisis bagian sistem dalam suatu urutan tertentu

3.    Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.

Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Merasakan masalah (problem solving styles)
Manajer dpt dibagi dlm 3 kategori dasar dlm hal gaya merasakan masalah mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Ø  Penghindar masalah (problem avoider), manajer mengambil sikap positif & menganggap semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi  atau  menghindarinya sepanjang perencanaan.
Ø Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
Ø Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.

Mengumpulkan informasi (information-gathering styles)
Manajer dpt menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi  atau sikap thd total volume informasi yg tersedia :
  • Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
  • Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.

Menggunakan informasi (information-using styles)
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi, yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu  masalah.
  • Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
  • Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.


Kamis, 24 November 2011

PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

         
         1.   Konsep Sistem Manajemen Informasi sebagai sumberdaya
Informasi adalah salah satu sumber daya yang sangat penting bagi perusahaan. Demikian pentingnya informasi, maka telah banyak dikembangkan berbagai sistem informasi yang dapat membantu tugas karyawan dan para pengambil keputusan di perusahaan.

Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Ada empat operasi dasar dari sistem informasi, yaitu mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi. Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi.

Sistem informasi telah banyak diimplementasikan pada berbagai bidang, termasuk bidang pengelolaan sumber daya manusia pada suatu organisasi atau perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia (SISM) atau yang dikenal dengan Human resource information system, didefinisikan sistem informasi sumber daya manusia (SISM) adalah suatu prosedur sistematik dalam pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan organisasi untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan tentang sumber daya manusia, kegiatan-kegiatan personalia, dan karakteristik-karakteristik satuan kerja (Handoko, 2000).


        Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISM)

Manfaat sistem informasi sumber daya manusia (SISM) untuk pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan, antara lain: administrasi personal karyawan, pencatatan presensi dan absensi karyawan, manajemen kinerja, pengelolaan administrasi kompensasi dan remunerasi, pelatihan karyawan dan pelaporan sumber daya manusia. Umumnya, aplikasi sistem informasi sumber daya manusia meliputi konsep pengelelolan sumber daya manusia sebagai berikut:

1.    Personnel Administration adalah fungsi sistem informasi sumber daya manusia untuk mendukung terlaksananya tata kelola administrasi fungsi SDM. Fungsi ini mencakup administrasi profil karyawan, administrasi kehadiran atau absensi karyawan, pencatatan cuti tahunan, jenjang karir dan catatan tindakan indispliner atau penghargaan karyawan.

2.   Sistem informasi untuk penyedia data dan informasi anggaran dan pembiayaan tentang sumber daya manusia, seperti: kompensasi, payroll dan remunerasi.


3.  Sistem informasi untuk rekomendasi kegiatan seleksi dan rekrutmen penerimaan karyawan, kebijakan mutasi hingga penempatan para karyawan baru tersebut  di posisi-posisi yang tepat

4.  Sistem informasi sumber daya manusia juga menyediakan informasi tentang pelatihan dan pengembangan (Training and development), yaitu fungsi yang menjaga kualitas personalia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja.


5.    Sistem informasi sumber daya manusia mendukung manajemen kinerja (performance management) merupakan upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar pengelolaan kinerja bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja para karyawan hingga selaras dengan objektivitas yang harus dicapai oleh organisasi.

6.  Hubungan Karyawan (Employee relations), sistem informasi sumber daya manusia berfungsi sebagai bank data internal bagi setiap kebutuhan karyawan terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan. Fungsi ini juga penting untuk menggali masukan dari karyawan mengenai berbagai aspek dalam organisasi.


7.  Separation Management, di mana sistem informasi berfungsi mengelola informasi yang terkait dengan seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi banyak yang disebabkan karena normal separation (pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation (indisipliner), atau early retirement (pensiun dini).

Efektivitas Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Menurut M. Ghazali (2007), sistem informasi sumber daya manusia yang efektif mempertimbangkan karakteristik-karakteristik, antara lain: pemrosesan informasi yang efektif karena berhubungan dengan data masukan (input), pengoperasian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, pertimbangan factor keamanan data, keluwesan sistem informasi menangani keragaman dan kepuasan pemakai untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan sistem informasi

         2. Pengguna Informasi dipandang dari tingkat manajemen dan area fungsional perusahaan.
Terdapat  3 (tiga) tingkat-tingkat manajemen, yaitu:
  •          Stategic Planning Level (Tingkat Perencanaan Strategis)
Keputusan-keputusan yang diambil mempengaruhi seluruh organisasipada tahun-tahun yang akan dating. Misalnya direkturdan para wakil direktur
  •         Management Control Level (Tingkat Pengendalian Manajemen)
Bertanggung jawab melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya  tujuan. Misalnya manajer wilayah, direktur  produk, dan kepala divisi.
  •         Operation Control Level (Tingkat Pengendalian Operasional)
Beranggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkanoleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi, tempat berlangsungnya opersai perusahaan. Misalnyakepala departemen, penyelia (supervisor), pemimpin proyek.

Manajer juga  terdapat dalam berbagai area fungsional perusahaan,  di mana sumber-sumber daya dipisahkan menurut  pekerjaan yang dilakukan:


Menurut Henri  Fayol, manajer melaksanakan 5 (lima) fungsi-fungsi  manajemen yang utama, yaitu:

·         Plan, merencanakan apa yang akan mereka lakukan
·         Organize, mengorganisasikan untuk mencapai rencana tersebut
·         Staff, menyusun staf organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan
·         Direct, mengarahkan untuk melaksanakan rencana
·         Control, mengendalikan sumber daya agar tetap beroperasi secara optimal

Manajer memang  harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada  2 (dua) keahlian yang mendasar yaitu: 
  • Keahlian berkomunikasi (lisan maupun tertulis)
  • Keahlian memecahkan masalah (problem solving).

Dua jenis  pengetahuan manajer yang merupakan kunci dalam  menggunakan komputer adalah: 
  • Mengerti komputer (keunggulan, kelemahan, serta mampu menggunakan)
  • Mengerti informasi (bagaimana menggunakan informasi, memperoleh informasi, membagi informasi, dsb).

         3.  Konsep Sistem, Data dan Informasi
Konsep Dasar Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systeme” yang mempunyai pengertian :
1. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
2. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen-komponen
secara teratur.

Perkataan sistem dalam bahasa Indonesia adalah cara, metode atau teknik.
Pengertian sistem yang lain adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit kesatuan
yang saling bekerjasama dan saling ketergantungan untuk mencapai tujuan usaha
tertentu. Ciri-ciri atau sifat-sifat sistem adalah :
1. Terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi.
2. Mempunyai lingkungan luar.
3. Mempunyai interface (jalinan).
4. Terdiri dari masukan, pengolahan dan keluaran.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Batasan sistem merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar dari batas sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Penghubung merupakan media penghubung antara
suatu subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan
untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung

Data
Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk
(1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada
proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil
kembali untuk pengambilan keputusan. Menurut Zulkifli Amsyah (1987) data adalah
fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk
media. (Gultom et al, 2005).

Adapun definisi dari kata data adalah suatu istilah majemuk dari datum yang
berarti fakta atau bagian dari kata yang mengandung arti, yang berhubungan dengan
kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata angka-angka, huruf-huruf atau
simbol-simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi atau situasi. Jelasnya data itu
dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja. Kegunaan data adalah sebagai
bahan dasar yang objektif dalam proses penyusunan kebijakan dan keputusan. Dalam
kaitannya dengan pengolahan data dengan computer, pengertian data dapat dibatasi
pada fakta-fakta yang dapat direkam. Dalam setiap pengolahan data, data merupakan
sumber informasi yang dapat dihasilkan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat berupa
masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan dimaksudkan supaya
sistem dapat beroperasi sedangkan sinyal untuk mendapatkan keluaran. Keluaran
adalah hasil dari energi yang diperoleh dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisi pembuangan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem pasti
mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran sari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. (Jogiyanto,
2001)

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa sistem adalah bagian-bagian
yang saling berkaitan yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai beberapa
sasaran dan tujuan

Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya. (Jogiyanto, 2001). Menurut George R. Terry, bahwa
informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata
atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan
dating. Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsur-
unsur sebagai berikut:
1. Relevan artinya Informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan
masalah yang dihadapi.
2. Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan.
3. Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan
lengkap.
4. Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir

Konsep Dasar informasi
Informasi dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu sistem yang
kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi
itu sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut :
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu
yang terjadi pada saat tertentu.

Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2001). Menurut Simkin Mark G dalam
bukunya yang berjudul “computer information system for business”. Sistem informasi
adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual
ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa
pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan data untuk menghasilkan informasi yang
bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan.
Menurut Burch dan Strater dalam bukunya “informasi system : theory and
practice”. Sistem informasi adalah suatu kumpulan fungsi-fungsi yang bergabung
secara formal dan sistematis yaitu:
1. Melaksanakan pengolahan data transaksi operasional.
2. Menghasilkan informasi untuk mendukung manajemen dalam melaksanakan
aktifitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
3. Menghasilkan berbagai laporan bagi kepentingan eksternal organisasi

sistem informasi merupakan satu kesatuan unsur (manusia dan peralatan) yang bekerjasama secara untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai mengumpulkan, pengolahan, penyimpanan sampai pendistribusiannya

         4.   Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

• Fokus awal pada data, Pengolahan Data Elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) .
• Fokus baru pada informasi, Konsep penggunaan komputer sebagai SIM
• Fokus revisi pada pendukung keputusan, Sistem pendukung keputusan
• Fokus pada Komunikasi,perhatian difokuskan pada otomatisasi kantor
• Fokus potensial pada konsultasi, contoh Sistem Pakar

Sistem Pemrosesan Transaksi
• Sistem yang dibuat dengan tujuan untuk mengolah informasi dalam suatu transaksi. Dengan kata lain mengotomatiskan cara bertransaksi manual.
• Terbentuknya sistem ini dikarenakan adanya titik jenuh yang mempengarui masyarakat dalam bertransaksi. Kecerobohan atau kesalahan yang timbul dalam setiap kegiatan dijadikan pendorong untuk menciptakan suatu sistem yang dapat mengurangi jumlah kesalahan tersebut.

Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi
• Jumlah data yang diproses sangat besar
• Sumber data umumnya internal dan keluaran terutama dimaksudkan untuk pihak internal
• Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur: harian, mingguan, dsb
• Kapasitas penyimpanan (basisdata) besar
• Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi karena volume yang besar.
• Masukan dan keluaran terstruktur, Mengingat data yang diproses cukup stabil, data diformat dalam suatu standar.
• Level kerincian yang tinggi mudah terlihat terutama pada masukan tetapi seringkali juga pada keluaran
• Komputasi tidak rumit
• Memerlukan kehandalan yang tinggi

Cara Pemrosesan Transaksi:
• Pemrosesan Batch, transaksi ditumpuk dulu dankemudian diproses belakangan pada waktu
tertentu misalnya pada waktu sore atau malam hari. Kelemahan pemrosesan batch adalah membuat basis data tidak pernah dalam keadaan terkini, karena seringkali terdapat data transaksi yang terlambat untuk dimasukkan ke dalam basis data.
• Pemrosesan Online, tidak ada penundaan proses. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan. Dengan demikian data selalu dalam keadaan mutakhir.
• Pemrosesan hybrid, merupakan perpaduan kedua proses diatas. M odel seperti ini dijumpai pada beberapa sistem POS (Point Of S ale). Data dimasukkan seketika ke dalam komputer ketika
transaksi terjadi, tetapi pemrosesan lebih lanjut dilakukan pada waktu malam hari. Model seperti ini juga sering dilakukan pada bank yang offline (belum tersedia layanan komunikasi ke pusat atau komunikasi sedang terputus)

Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan
Akuntansi. Fungsi penting yang dibentuk S IA pada sebuah
organisasi antara lain:
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi
• Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan
• M elakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Suatu sistem yang berbasis computer secara terpadu, yang dirancang untuk membantu para manajer dalam aktivitas sehari-hari. Terutama dalam aktivitas pengambilan keputusan
Suatu proses memasukkan beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam SIM, sehingga pengambilan keputusan pada dasarnya hanyalah tinggal memilih saja.

Sistem Informasi M anajemen
 Sis tem Informas i Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Otomatisasi Kantor
Sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan.
Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar perusahaan.

Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an.

Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.

Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan

Aplikasi sistem informasi
• Sistem informasi eksekutif
• Sistem informasi pemasaran
• Sistem informasi manufaktur
• Sistem informasi keuangan

Sitem Informasi Eks ekutif (Executive Information System)
Kunci utamanya adalah bagaimana caranya agar informasi terbaru bisa cepat sampai kepada pihak eksekutif puncak organisasi. S ehingga dengan menggunakan EIS ini, manajemen puncak tidak akan menemui kesulitan dalam mengakses keberadaan organisasinya.

EIS memungkinkan para eksekutif untuk menemukan data tersebut menurut kriteria-kriteria pemakai yang digambarkan dan memajukan pengertian yang mendalam yang berbasis informasi dan pengertian.

Tidak seperti suatu paparan sistem informasi manajemen secara tradisional, EIS dapat membedakan antara data penting dan yang jarang digunakan, dan menjejaki aktivitas kunci kritis yang berbeda untuk para eksekutif, kedua-duanya yang bersifat sangat menolong di dalam mengevaluasi jika perusahaan sedang bertemu tujuan terpadu nya. S etelah merealisasikan keuntungan2nya, orang-orang sudah menerapkan EIS di dalam banyak bidang, terutama, di dalam bidang-bidang manufacture, marketing / pemasaran, dan finance

Sistem informasi manufaktur
Pada dasarnya, pabrikasi adalah perubahan bentuk bahan baku ke dalam barang jadi untuk dijual, atau proses-proses intermediate/antara yang disertai produksi atau penyelesaian akhir
semi-manufactures.

Kendali operasional produksi memusatkan pada operasi sehari-hari, dan pusat gagasan untuk proses ini adalah efektivitas dan efisiensi.
Eksekutif harus membuat perubahan di dalam proses-proses keputusan. EIS menyediakan evaluasi pemasok-pemasok dan para pembeli, evaluasi bahan-bahan dan bagian yang dibeli, dan analisa dari bidang-bidang pembelian kritis.

Oleh karena itu, eksekutif tsb dapat mengatur dan meninjau ulang operasi pembelian secara efektif dengan  EIS . Sebagai tambahan,karena perencanaan dan pengendalian produksi sangat bergantung pada database pabrik tsb dan komunikasi-komunikasi nya dengan pusat semua pabrikasi, EIS juga menyediakan suatu pendekatan untuk meningkatkan perencanaan dan pengendalian produksi

Sistem Informasi Marketing
Peranan eksekutif pemasaran adalah memanage ketersediaan pemasaran sumber daya untuk menciptakan suatu masa depan yang lebih efektif. Untuk ini, mereka perlu membuat penilaian-penilaian tentang resiko dan ketidak-pastian dari suatu proyek dan dampaknya bagi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk membantu eksekutif pemasaran di dalam membuat keputusan pemasaran yang efektif, suatu EIS dapat diterapkan.

EIS menyediakan suatu pendekatan ke arah prakiraan penjualan, yang dapat mengizinkan eksekutif pasar untuk membandingkan anggaran penjualan dengan penjualan yang lampau. EIS juga menawarkan suatu pendekatan ke arah harga produk, yang ditemukan di dalam analisis proyek. Eksekutif pasar dapat mengevaluasi penetapan harga seperti hubungan mutu produk dengan harga yang dibebankan. Secara ringkas, paket software EIS memungkinkan eksekutif pemasaran untuk mengolah data dengan mencari trend, melaksanakan audit-audit dari data penjualan, dan menghitung jumlah keseluruhan, rata-rata, perubahan-perubahan, atau rasio-rasio

Sistem Informasi Financial
Suatu analisis keuangan adalah salah satu dari langkah-langkah yang paling penting bagi perusahaan saat ini. Eksekutif perlu menggunakan rasio keuangan dan analisis arus kas untuk menaksir trend-tren dan membuat keputusan-keputusan investasi barang modal.

Suatu EIS adalah suatu pendekatan yang berorientasi tanggung jawab yang mengintegrasikan perencanaan atau penganggaran dengan kendali dari kinerja pelaporan, dan ia dapat sangat menolong untuk membiayai para eksekutif.

Pada dasarnya, EIS memusatkan pada akuntabilitas kinerja keuangan dan ia mengenali pentingnya standar biaya dan fleksibilitas penganggaran di dalam mengembangkan mutu informasi yang tersedia bagi semua level eksekutif.

EIS memungkinkan para eksekutif tidak hanya dapat mengatur suatu arus yang cukup untuk memelihara operasi yang sedang berjalan tetapi juga dapat memahami bagaimana caranya memperluas operasi yang diinginkan untuk tahun yang akan datang. S ebagai tambahan, EIS adalah suatu alat yang baik untuk membantu eksekutip untuk meninjau ulang rasio keuangan, dan meneliti suatu kinerja perusahaan dan pesaing-pesaing nya

         1.5.   Model Sistem Informasi Berbasis Komputer
Model dari Computer Based Information System (CBIS)
Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi. Informasi disajikan secara lisan atau tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari tiap area aplikasi yang berbasis komputer – SIA, SIM, DSS, OA, dan ES. Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) atau CBIS digunakan untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer


sumber :
·   

Kamis, 10 November 2011

SIKLUS HIDUP SISTEM

A.         Dasar  Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu yang panjang.
Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
1.            Memberikan dasar pengontrolan.
2.            Mendefinisikan lingkup proyek;
3.            Mengatur urutan tugas;
4.            Mengetahui bidang masalah yang potensial;

B.         Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini, meletakkan tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Ada tiga tingkatan besar (hirarki) dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu :
a. Tanggung Jawab Eksekutif
Ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya. Ketika lingkup sistem menyempit dan folusnya lebih operasional kemungkinan besar kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah, seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi, dan CIO.

2 b. Komite Pengarah SIM (steering committee MIS – SC MIS)
Banyak perusahaan membuat suatu komite khusus, di bawah tingkat komite eksekutif, yang bertanggung jawab atas pengawasan seluruh proyek sistem. Jika tujuan komite tersebut adalah memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan, dalam rangka penggunaan sumber daya komputer perusahaan maka komite tersebut dinamakan Komite Pengarah SIM.
Komite Pengarah SIM melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu :
1.            menetapkan kebijakan
2.            menjadi pengendali keuangan
3.            menyelasaikan pertentangan

Keuntungan yang dicapai :
Semakin besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung pemakai di seluruh perusahaan. Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan dan pengendalian yang baik.

      c. Kepemimpinan Proyek
Komite pengarah SIM yang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung jawabnya ada pada Tim Proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer.
Adapun fase atau tahap-tahap dari siklus hidup sistem yaitu :
                 1.       Fase Perencanaan
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
• Menentukan lingkup dari proyek.
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak, Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.

• Mengenali berbagai area permasalahan potensial.
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.

• Mengatur urutan tugas.
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.

• Memberikan dasar untuk pengendalian.
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.

                  2.       Fase Analisis 
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun tahapannya yaitu :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya.
Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :
a. alasan perusahaan melaksanakan proyek
b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.

2. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.

3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei).

4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,
• Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
• Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
• Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).

5. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.

6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.

                  3.       Fase desain/rancangan
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan.
Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi system
4. Memilih konfigurasi terbaik
5. Menyiapkan usulan penerapan
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

                  4.       Fase Implementasi/Penerapan
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Adapun tahapannya yaitu :
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.

2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.

3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui.

4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.

5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuk semua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database.

6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan.

7. Mendidik peserta dan pemakai;
operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.

8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover.

9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut.

10. Masuk ke sistem baru.
Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
a. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi.
b. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
c. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu.
d. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.

                  5.       Fase Operasi/Penggunaan
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja.

3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan.

4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan interen sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.

5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang system
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

C.         Prototyping
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).
                  ·     Daya tarik prototype, yaitu :
a. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
b. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
c. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
d. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
e. Penerapan lebih mudah.

                  ·     Potensi kegagalan prototype, yaitu :
a. Bersifat tergesa-gesa.
b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
d. User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

                  ·     Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Risiko tinggi
b. Pertimbangan interaksi pemakai
c. Jumlah pemakai banyak
d. Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
e. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
f. Sistem yang inovatif
g. Perilaku pemakai yang sukar ditebak.