Sabtu, 29 Oktober 2011

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)

A.    Berbagai Pandangan Tentang IRM

IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

Peningkatan pemahaman komputer oleh pemakai mudahnya pemakai memperoleh hardware dan software memberikan kesadaran terhadap perusahaan bahwa memang dibutuhkan sistem komputerisasi.

Perencanaan formal untuk manajemen informasi ini disebut Information Reseurces management (IRM) atau manajemen sumber informasi.

Jika sebuah perusahaan menerapkan IRM, maka harus ada tiga unsur utama, yaitu:
1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan dan ia diberi titel Chief Information Officer (CIO) atau kepala bagian informasi.
2. CIO turut ambil bagian dengan eksekutif lain dalam menyusunan rencana jangka panjang untuk organisasi.
3. Salah satu rencana jangka panjang tersebut harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal (mikrokomputer), dengan penggunaan komputer remote dari terminal, penggunaan kompurisasi terpusat.

IRM adalah kebijaksanaan yang bersifat formal terhadap manajemen sumber informasi, dan akan menjadikankeadaan yang dinamis dan bahkan kondisi yang lebih baik dalam penggunaan komputer.

Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware

B.     Informasi Sebagai Sumber Strategis

Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.

Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk

C. Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi

Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.

Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.

Perencanaan yang digunakan Top Down :
Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.

Pendekatan-pendekatan Top Down :

1. BSP IBM (Business System Planning)
Pendekatan studi total
Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.

2. CSF (Critical Success Factor)
Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan

3. Transformasi susunan strategis
Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem. Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM

 D.     Manajemen dan Strategi End User Computing

Pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1.      Tingkat menu (Menu-level end-users)
2.      Tngkat perintah (command-level end-users)
3.      Tingkat programmer (end-user programmers)
4.      Personil pendukung (functional support personel)

Jenis-jenis aplikasi pemakai akhir :
Sebagian besar aplikas end-user computing dibatasi pada :
·         Siste pendukung  eputusan yang relative mudah (relatively easy DSS)
·         Aplikasi otomatisasi kantor yang memenuhi kebutuhan perseorangan

Manfaat End-User Computing
·         Pemindahan beban kerja
·         Kesenjangan komunikasi

Risiko End-User Computing
·         Sitem yang buruk sasarannya
·         Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya
·         Penggunaan sumberdaya informasi yang tidak efisien
·         Hilangnya integritas data
·         Hilangnya keamanan.





 Sumber :




Jumat, 28 Oktober 2011

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

Dalam upaya mencapai keberhasilan, para manajer sangat menyadari pengaruh lingkungan perusahaan (organisasi). Perusahaan (organisasi) dihubungkan dengan elemen-elemen lingkungan melalui arus sumberdaya fisik maupun konseptual.

Perusahaan (organisasi) berusaha memperoleh keunggulan kompetitif dengan mengelola arus sumberdaya (termasuk informasi). Strategi keunggulan kompetitif berfokus pada arus masuk dari pemasok dan arus keluar melalui saluran distribusi ke pelangan.

Sumberdaya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan mencakup pula perangkat keras, peripheral, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi.

Ketika manajer menyadari bahwa informasi sebagai suatu sumberdaya strategis, mereka menetapkan berbagai kebijakan untuk menerapkan sumberdaya tersebut secara strategis dan menindaklanjutinya.

Sehingga akan memberikan keyakinan bahwa kebijakan tersebut dijalankan. Aktivitas tersebut dinamakan dengan manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM). IRM merupakan konsep yang mengintegrasikan konsep-konsep keunggulan kompetitif lain, yaitu CIO, SST, SPIR, dan end-user computing. Dengan demikian IRM memberikan kerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang efektif.

       A.      Perusahaan dalam lingkungannya

Perusahaan adalah suatu system fisik yang dikelola dengan menggunakan system konseptual.

System fisik perusahaan adalah system lingkaran tertutup, dalam arti dikendalikan oleh manajemen, dengan menggunakan infnormasi umpan balik untuk menyakinkan bahwa tujuannya tercapai.

Perusahaan juga merupakan system terbuka, dalam arti berhubungan dengan lingkungannya.

Sebuah perusahaan akan mengambil sumberdaya dari lingkungan, mengubah sumberdaya menjadi produk dan atau jasa lalu mengembalikannya ke lingkungan kembali.

Secara umum setiap lingkungan akan memiliki 8 elemen linkungan sebagai berikut :

·  Pemasok, yang menyediakan berbagai macam sumberdaya yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa.

·   Pelanggan, yang menggunakan produk dan jasa dan calon pemakai.

· Serikat Pekerja, organisasi bagi tenaga kerja terampil dan tidak terampil yang mengoperasionalkan jalannya perusahaan.

·   Masyarakat/Lembaga Keuangan, yang menjadi sumber dana perusahaan.

·   Pesaing, perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama

·  Pemegang saham atau Pemilik, orang-orang yang menanamkan modal di perusahaan dan mewakili tingkat manajemen tertinggi.

·  Pemerintah, baik di tingkat pusat, daerah dan local yang memberikan kendala-kendala dalam bentuk UU dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan berupa pembelian, informasi dan dana.


·  Masyarakat global, daerah operasi perusahaan.

Aliran sumberdaya dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pertama aliran sumberdaya yang utama, dan kedua ialah aliran sumberdaya yang tidak boleh terjadi.



Berdasarkan diagram hubungan perusahaan dan seluruh elemen lingkungannya tampak bahwa beberapa sumberdaya mengalir lebih cepat daripada lainnya. Sumberdaya yang alirannya paling sering adalah :

o   Arus iformasi dari pelanggan

o   Arus material kepada pelanggan

Selain itu terdapat sumberdaya yang alirannya paling jarang, yaitu :

o   Arus material ke pemasok (pengembalian)            

o   Arus pekerja ke pesaing

Namun, bila kita perhatikan secara seksama terdapat satu-satunya sumberdaya yang menghubungkan perusahan dengan semua elemen lingkungannya, yaitu informasi.

Istilah yang berkaitan dengan elemen lingkungan dikenal dengan keunggulan kompetitif (competitive advantage). 


Pada bidang komputer, keungulan kompeititf mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasar. Hal tersebut didasari bahwa perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalkan sumberdaya fisik saat terlibat dalam persaingan. Justru dengan penggunaan sumberdaya konseptual – data dan informasi – akan lebih unggul dalam persaingannya.

Dengan demikian, manajer perusahaan akan menggunakan sumberdaya konsepual maupun fisik untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

      B.      Keunggulan kompetitif

Banyak cara untuk mencapai keungguluan kompetitif diantaranya menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, menyediakan barang dan jasa lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu.

Pada bidang computer keungguluan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumber daya fisik tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat di gunakan sama baiknya

Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Diantaranya : American airlines dengan sistem pemesanan penerbangan “sabre”. American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange). Dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya Economost

Ada 3 pokok yang penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif diatas :

1.  Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan dengan sumberdaya fisik

    untuk menjadi pesaing yang tangguh

2.   Tidak ada aplikasi computer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan

     secara terus menerus.

3.    Ketiga oerusahaan tersebut memusatkan sumber daya infrmasi pada para pelanggannya.

      C.      Perencanaan Strategi perusahaan

Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis, karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya. Selain itu juga menentukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan strategis juga disusun pada bidang-bidang fungsional perusahaan yang akan merinci bagaimana bidang-bidang tersebut akan mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.

Pendekatan yang dilakukan bisa dalam bentuk masing-masing yang saling terlepas antar bidang yang dikenal dengan Transformasi kumpulan strategi (strategy set transformation).

Pendekatan lainnya yaitu dengan konsep perencanaan strategis sumberdaya informasi (strategic planning for information resources – SPIR).

Ketika jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah dengan langkah 1 atau langkah 2.

Langkah 1 :

Mendasarkan rencana tersebut sepenuhnya pada tujuan strategis perusahaan, yang disebut dengan kumpulan strategi organisasi (organizational strategy set), atau

Langkah 2 :

Rencana jasa informasi yang dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan disebut kumpulan strategi system infromasi manajemen (MIS strategic set) dan terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi.

Kedua pendekatan tersebut dikenal dengan istilah transformasi kumpulan strategi (strategic set transformation). Adapun kelemahannya yaitu bahwa kenyataannya bidang-bidang fungsional tidak selalu memiliki sumberdaya untuk menjamin tercapainya tujuan strategis perusahaan.

Solusi untuk masalah tidak memadainya sumberdaya informasi adalah dengan teknik perencanaan strategis sumberdaya informasi (strategic planning for information resources – SPIR).

Ketika perusahaan menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa informasi dan perusahaan dikembangkan secara bersamaan. Rencana perusahaan mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh jasa informasi, dan rencana jasa informasi mencerminkan kebutuhan dukungan system di masa depan.

Proses dalam SPIR dilalui dengan langkah mengidentifikasi, menentukan, mendapatkan dan mengelola sumberdaya informasi apa yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang pada perusahaan.

      D.     Konsep manajemen sumber daya informasi

Pandangan yang mengatakan bahwa data dan informasi merupakan sumberdaya utama yang harus dikelola dengan baik sebagimana sumberdaya utama lainnya adalah merupakan pendekatan yang positif untuk penggunaan komputer.

Dengan perkataan lain, bahwa mengelola data (input) dengan bantuan komputer hal tersebut berarti mengelola informasi (output) yang dimiliki.

Selain itu, muncul lagi pandangan tambahan lainnya yakni pandangan bahwa kita dapat mengelola informasi dengan mengelola sumberdaya yang menghasilkan informasi (information processor).

Adapun jenis-jenis sumberdaya informasi, yaitu :

·         Perangkat keras komputer (Hardware)

·         Perangkat lunak komputer (Software)

·         Spesialis informasi

·         Pemakai

·         Fasilitas

·         Database, dan

·         Informasi

Ketika para manajer organisasi (perusahaan) memutuskan untuk menggunakan informasi dalam mencapai keunggulan kompetitif, dan mereka harus menyadari tiap elemen tersebut sebagai sumberdaya informasi.

Beberapa perusahaan/organisasi yang menggunakan komputer, akan menempatkan tanggung jawab pengelolaan informasi pada suatu unit khususyang terdiri dari para spesialis informasi. Unit tersebut dikelola oleh seorang manajer yang berstatus wakil direktur.

Istilah CEO (chief executive officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Selain itu juga dikenal istilah CFO (chief financial officer), COO (chief operating system), dan CIO (chief information officer).

Istilah CIO mempunyai pengertian lebih dari sekedar sutu gelar. CIO adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalahyang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan/organisasi.

Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai CIO paling tidak dengan mengikuti saran-saran berikut :
 
• Alokasikan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari bisnisnya, bukan   hanya teknologinya.

• Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini. Jangan menunggu hingga diundang.

•  Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.

•  Jelaskan biaya-biaya information systems (IS) dalam istilah-istilah bisnis.

•  Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.

•  Jangan bersifat defensive.

Ketika perusahaan semakin banyak memperoleh sumberdaya informasi dan tersebar diseluruh perusahaan, tugas manajemen sumberdya informasi menjadi lebih rumit. Tanggung jawab manajemen tidak hanya berada pada pundak CIO, tetapi juga pada semua manajer dalam perusahaan tersebut.



-Modul 2 : Penggunaan Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif (http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5560/Modul_ke_2_sim_ptik.doc )

Selasa, 11 Oktober 2011

MANFAAT & ETIKA DARI SISTEM INFORMASI

Dengan meningkatnya perkembangan pengguna komputer di era globalisasi sekarang ini tentu mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap etika dan manfaat sistem informasi di masyarakat. Bisa memberikan keuntungan atau bisa jadi menimbulkan masalah baru. Untuk itu perlu kita pelajari apa itu sistem informasi, penggunaan komputer di pasar Internasional, Implikasi Etis dari Teknologi Informasi dan apa saja etikanya serta manfaat dari sistem informasi.

I. Pengertian Sistem informasi dan Sistem informasi Manajemen.
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Sistem informasi juga dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika
Suatu sistem informasi dibuat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.
Sedangkan sistem informasi manajemen adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajeman untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.

II. Penggunaan Komputer di Pasar Internasional        
a)      Model Perusahan Multinasional.
Perusahaan Multinasional  (Multinational corporation) atau MNC adalah perusahaan  yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijaksanaan, dan prosedur tersendiri.

  b.)  Strategi Bisnis Global.
1.     Strategi Multinasional
Perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).

2.     Strategi Global
pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.

3.     Strategi Transnasional
Perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal.

c.)   Strategi Penerapan GIS
Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan.
Bila strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk.
Bila strategi internasional ang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan
Bila strategi transnasional  yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan .

III. Implikasi Etis dari Teknologi Informasi

1.     Pengertian Moral, Etika dan Hukum

·         Moral adalah tradisi kepercayaanmengenai perilaku benar dan salah. Moral bisa merupakan institusi social dengan suatu sejarah dan daftar peraturan.
·         Etika adalah satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat.
·         Hukum adalah peraturan perilaku frmal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat.

2.     Perlunya Budaya Etika.
Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan maupun perkataan. Manajemen puncak memimpin dengan memberikan contoh. Perilaku ini merupakan budaya etika.
Para eksekutif menekankan budaya etis pada organisasi mereka ke dalam tiga lapis, yaitu :
·        Mereka menetapkan credo etika
·        Mereka membuat program-program etika
·        Mereka menyesuaikankode etik pada perusahaan mereka.

3.     Hak sosial dan Komputer Strategi GIS

1)    Hak atas Komputer
·        Hak atas akses computer
·        Hak atas keahlian computer
·        Hak atas spesialis computer
·        Hak atas pengambilan keputusan computer

2)    Hak atas informasi
·         Hak atas privacy
·         Hak atas accuracy
·         Hak atas property
·         Hak atas accessibility

3)    Hak Keahlian
4)    Hak Spesialisasi
5)    Hak Pengambilan Keputusan

Referensi :

o    Modul : Sistem Informasi Manajemen, Djoko Sutono, Ak